THE COMPLEX LIFE OF M

seiring berjalannya waktu selama perantauan saya di kampung inggris, lebih spesial lagi sebagai seorang pengejar skor IELTS, tentunya terdapat banyak tantangan yang saya hadapi, terutama tentang speaking, ada apa dengan speaking. Most of people know about the challenging of speaking IELTS, terdapat tiga sesi dalam speaking, yakni speaking part 1 mengenai personality atau daily activity yang berupa beberapa pertanyaan, kemudian speaking part 2 kita diharuskan menjelaskan topik yang diberikan oleh examiner selama dua menit, selanjutnya speaking part 3 kita akan diajukan beberapa pertanyaan dari berbagai topik, tapi biasanya related ke speaking part 2. So itulah mengapa bagian speaking cukup menantang. Bukan cuman itu, tak kalah menantangnya lagi adalah aspek penilaiannya juga terdiri atas empat bagian. Pertama, fluency and coherency yaitu bagaimana kita berbicara secara continue atau keep going dengan menghindari filler atau pause serta apakah jawaban kita nyambung dengan pertany

Tak terasa sudah terhitung 3 minggu saya belajar di English Studio, dan masih banyak kesalahan-kesalahan yang sering saya lakukan dalam speaking dan writing. Membuat sebuah sentence dasar pun masih sering terdapat kesalahan, salah satu yang sering adalah penambahan s pada subject plural (selain irregular plural), ataupun double plural yang tentunya aturan ini sangat fundamental dalam pembuatan sentence. Sehingga saya butuh untuk melatih diri saya untuk membuat sentence yang benar baik untuk speaking maupun writing. D ua hal ini sangat penting untuk kita ketahui dalam penggunaan verb dalam sentence, yaitu To infinitive dan Gerund. Karena dengan kedua hal ini kita dapat membuat kalimat dengan menambahkan Verb dengan cara menjadikannya To Infinitive ataupun Gerund, dengan itu kalimat yang kita buat tidak lagi salah dengan indikasi double verb, karena kita menjadikannya to invinitive atau gerund. Seperti kalimat ini, I want to write some story (pertama kali melihatnya mungkin d

Kali ini saya akan membagikan sedikit pengalaman saya selama seminggu berada di kampung inggris, pare. Saya tiba di kampung inggris dihari kamis, 9 maret 2017. Dengan niat belajar untuk mendapatkan skor IELTS yang cukup tinggi, saya menjatuhkan hati saya untuk memilih belajar di English Studio, karena beberapa dari testimoni senior dan kerabat saya setelah belajar di English Studio. Dan tidak tanggung-tanggung saya mengambil program 7 bulan untuk belajar di English studio, karena saya tau untuk bisa mendapatkan skor yang lumayan tinggi dibutuhkan kesungguhan, tekad dan membutuhkan waktu yang cukup panjang, intinya dibutuhkan proses. 13 Maret, saya memulai ikhtiar saya di English studio, saya tergabung di kelas pre-ielts 1 bersama 4 orang lainnya, mereka adalah si ojan, si tebe, nurul dan wulan. Saya merasa kurang percaya diri dikarenakan kemampuan Bahasa inggris saya bisa dibilang sangat kurang, apalagi yang harus saya hadapi adalah kelas speaking dan reading, cukup tau

Sebelum saya menceritakan tentang diriku, pertama-tama saya ingin memperkenalkan diri saya. Saya Muhammad Alim Mursyid yang sudah berusia 22 tahun, usia yang sudah terbilang cukup mapan, tapi kenyataannya saya sama sekali belum mapan. Tapi, sama seperti orang lain saya juga mempunyai target yang ingin dicapai untuk beberapa tahun kedepan. Tahun lalu, tepatnya tahun 2016 saya telah menyelesaikan pendidikan jenjang perkuliahan di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Makassar, Sulawesi Selatan. Kurang lebih 4 tahun saya menghabiskan waktu saya di bangku perkuliahan, tepatnya di jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Mahasiswa lain mungkin dapat melewati setiap waktunya di masa-masa perkuliahan dengan baik. Tapi tidak seperti yang lain, saya melewati jalan yang cukup berbeda, saya sempat jatuh, hampir menyerah, dan merasa sudah terlampau jauh dibelakang teman-teman yang lain. Di semester 3, aktivitas perkuliahan sangat padat dan boleh dibi