INTRO ABAL


Sebelum saya menceritakan tentang diriku, pertama-tama saya ingin memperkenalkan diri saya. Saya Muhammad Alim Mursyid yang sudah berusia 22 tahun, usia yang sudah terbilang cukup mapan, tapi kenyataannya saya sama sekali belum mapan. Tapi, sama seperti orang lain saya juga mempunyai target yang ingin dicapai untuk beberapa tahun kedepan. Tahun lalu, tepatnya tahun 2016 saya telah menyelesaikan pendidikan jenjang perkuliahan di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Makassar, Sulawesi Selatan.

Kurang lebih 4 tahun saya menghabiskan waktu saya di bangku perkuliahan, tepatnya di jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Mahasiswa lain mungkin dapat melewati setiap waktunya di masa-masa perkuliahan dengan baik. Tapi tidak seperti yang lain, saya melewati jalan yang cukup berbeda, saya sempat jatuh, hampir menyerah, dan merasa sudah terlampau jauh dibelakang teman-teman yang lain.

Di semester 3, aktivitas perkuliahan sangat padat dan boleh dibilang waktu kita banyak dihabiskan di lingkungan kampus, seperti di perpustakaan, di halaman kampus, dan di kelas perkuliahan tentunya. Selain jadwal perkuliahan yang cukup padat, ada juga tugas-tugas perkuliahan yang selalu menghampiri setiap waktu, mungkin dosen-dosen pada waktu itu sedang kompak-kompaknya untuk memberikan tugas pada mahasiswanya. Mungkin saya sedikit kurang beruntung dibanding dengan mahasiswa lain, karena disaat yang sangat krusial yaitu di hari pertama Final test untuk semester 3, saya sedikit kurang sehat dan pada akhirnya dilarikan ke rumah sakit di hari itu juga, padahal itu baru hari pertama final test.

Hampir dua minggu saya berada dalam masa perawatan, dan dokter menyarankan untuk banyak istirahat setelah keluar dari rumah sakit. Dan tak terasa semester 4 sudah hampir bergulir kembali, saya memutuskan untuk tetap ikut dalam perkuliahan di semester 4, dan mengambil sedikit mata kuliah dibanding dengan semester sebelumnya. Seiring waktu berjalan, tiga minggu pertama cukup lancer saya lalui, namun saya kembali jatuh sakit di minggu ke-empat perkuliahan, kembali saya harus menjalani perwatan di rumah sakit. Setelah menjalani beberapa hari perawatan di rumah sakit saya kembali melanjutkan aktivitas perkuliahan, namun hal itu terulang kembali, lagi dan lagi kamar rumah sakit menjadi kamar tidur saya. Dan pada akhirnya saya disarankan untuk istirahat total dalam beberapa bulan dan rutin melakuan check up, rasanya ini membuatku berfikir untuk menyerah.

6 bulan kemudian, saya mencoba untuk kembali melanjutkan kuliah di semester 5. Di satu sisi saya telah ketinggalan kurang lebih dua semester dari teman-teman, melanjutkan kuliahpun akan menghabiskan waktu lama untuk mengulangi mata kuliah yang belum saya selesaikan sebelumnya dan mengambill mata kuliah baru yang sesuai dengan yang seharusnya. Tapi semangat kuliah itu tetap tumbuh karena saya merasa ini belum berakhir, saya telah memulai nya dari awal dan sayapun harus mengakhirinya di akhir bukan di tengah perjalanan.

Mulai dari semester 5 saya menjadi seorang yang sangat sibuk karena dalam misi pengejaran, tiap semester saya lalui bersama junior atau bisa dibilang angkatan setahun dan dua tahun dibawah saya. Waktu berjalan beberapa semester saya lalui bersama junior-junior, saya pun tidak pernah merasa malu untuk ikut belajar bersama mereka diluar perkuliahan, karena saya merasa itu bukanlah yang harus di tanggapi dengan malu, tapi kita harus menilai sesuatu itu pertama dari apa yang sebenarnya ingin kia capai, jangan biarkan gerakanmu dibatasi oleh gengsi dan keegoisan pribadimu.

4 semester saya lalui dengan jumlah mata kuliah yang sangat padat, Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar dan dengan hasil yang memuaskan. Tak terasa saya sudah berada dipenghujung semester 8, dan kabar baiknya adalah saya tidak perlu lagi untuk mengambil mata kuliah di semester selanjutnya karena jumlah mata kuliah yang sudah terpenuhi. Dan saatnya masuk ke wilayah mahasiswa semester akhir, orang-orang biasa menyebutnya seperti itu. Tapi, Sebelum masuk semester 9 saya mengikuti program KKN yang juga menjadi syarat kelulusan dalam perkuliahan, kurang lebih satu setengah bulan saya menghabiskan waktu di kampung orang untuk program KKN tersebut.

Setelah KKN waktunya untuk bergelut dengan tantangan terakhir, yaitu melakukan penelitian untuk ujian akhir. Banyak orang yang tidak percaya jika saya dapat menyelesaikan skripsi saya kurang dari dua bulan setelah saya pulang dari KKN, ini karena saya mempunyai planning yang cukup matang sebelum melakukan sesuatu. Banyak mahasiswa yang terlena di tahap akhir karena banyak faktor, salah satunya karena mereka tidak tau mulainya darimana dan tidak benar-benar berusaha untuk dapat menyelesaikannya. Sebagian dari mereka mengeluh kan sulitnya proses yang dijalani, sekedar mengeluh dan tidak mencari solusi dari keluhan itu. Suatu hari teman saya bilang begini “kamu paling cepatnya wisuda tahun depan, nggak mungkin tahun ini”. Dan saya merasa itu adalah sebuah tantangan untuk menunjukkan bahwa menganggap sesuatu itu tidak mungkin adalah salah, dan pada akhirnya saya mampu membuktikan padanya bahwa nama saya juga disebut dalam acara wisudahan yang bersamaan dengan mereka (termasuk yang bilang tadi tidak mungkin) di periode terakhir tahun 2016. Dan bahkan masih banyak dari teman seangkatan saya belum bisa menyelesaikan studi mereka.

Maka dari itu kita pada dasarnya punya kemampuan untuk melakukan lebih dari yang sekarang kita lakukan, karena tidak ada yang tidak mungkin dalam dunia ini. Jangankan berdiri tegak diatas bumi, menyentuh langitpun kita bisa. Jangan pernah patah semangat dengan apa yang sulit dalam dunia ini, karena sesungguhnya Tuhan ingin melihat seberapa jauh kita dapat berjuang.

Info lebih lanjut silahkan hubungi English Studio, Pare-Kampung Inggris di 0813.1818.6060 atau di 0813.1033.6583. atau kunjungi websitenya di



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan Sejati Dalam Speaking

I AM A CONSULTANT

TRIK CEPAT MENYELESAIKAN PERKALIAN 11