SURAT RINDU UNTUK SANG AYAH
Happy birthday ayah.
Tepat hari
ini, 5 januari, adalah ulang tahunmu. Setiap orang mengumandangkan namamu di
tiap tanggal ini. Terlebih semenjak kepergianmu Sembilan tahun lalu hingga saat
ini, cara mereka merayakannyapun begitu nampak berbeda dibanding tahun-tahun
dimana dirimu masih berada diantara kami, campur aduk suka dan duka cita tertampak
jelas di setiap postingan mereka di berbagai macam social media. Kado yang
diberipun bukanlah sekedar barang yang orang-orang berikan kepada mereka yang
sedang berbahagia ria, sekarang itu semua sudah menjadi goresan doa dengan
tulisan “Al-Fathihah untuk beliau”. Terlihat begitu jelas pengaruh besarmu
terhadap orang lain, karena akupun tau dengan sangat pasti bahwa hidupmu tidak
hanya kau dedikasikan untuk menghidupi anak dan istrimu. Tapi, lebih dari itu
kau adalah sosok orang yang mengabdikan hidupmu kepada orang lain. Aku pun tau
benar bagaimana ibu dengan cukup sabar menerima waktumu yang kau bagi juga
dengan banyak orang lain.
Hai ayah,
masih engkau pantaukah anakmu ini yang sudah cukup tumbuh dewasa. Yah, aku
sudah menginjak 23 tahun. Sembilan tahun aku hidup tanpa kasih sayang dirimu. Meskipun
begitu, semangatmu masih tergambar jelas
dibenakku. Kau memang sosok yang sangat teladan bagiku. Tidak perlu bagiku
untuk mencari orang hebat diluar sana untuk memacu diriku menjadi orang hebat
juga. Masih jelas bagaimana dirimu mendidikku. Entah bagaimanapun caraku mengungkapkan
dengan kata-kata ini untuk menggambarkanmu, takkan cukup kuat tangan ini untuk
menuliskan setiap tinta emas yang pernah kau berikan kepadaku. Pertanyaan yang
sering munculpun dalam benak ini sulit untuk kujawab, “bisakah diri ini menjadi
seperti dirimu yang aku kenal?”. Mengapa? Setiap orang yang mengenalmu ketika
bertemu denganku menyampaikan hal-hal yang luar biasa tentang dirimu. Sungguh itu
adalah beban bercampur motivasi buatku untuk menjalani hidup ini.
Tak perlu
larut dalam kesedihan yang berkepanjangan, akupun sadar bahwa sedihpun tidak
akan dapat membayar segalanya. Aku perlu membuktikan bahwa diriku mampu untuk
sebatas mencerminkan diriku pada sosokmu. Bahkan, tahukah ayah? Anakmu ini
sedang berjuang untuk mengejar masa depannya yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya.
Setiap bataspun telah dan akan kutembus ketika orang menganggapku tidak akan bisa
mencapainya. Namun, meskipun diriku ini sudah cukup dewasa jika dilihat dari
umurnya, itu nyatanya belum cukup untuk membuatku dewasa. Olehnya itu satu yang
sangat-sangat kurindukan dari dirimu adalah kehebatanmu untuk memotivasi diriku
ini. I miss u a lot my beloved father. The greatest man ever.
Tak lupa, dikesempatan lain, akan
kugoreskan sedikit tulisan untuk membuktikan betapa hebatnya dirimu. Thanks for
having me ^_^
sedikit cuplikan video tentang ayah, klik link dibawah ini
https://www.youtube.com/watch?v=ytEeeJfT1s4
sedikit cuplikan video tentang ayah, klik link dibawah ini
https://www.youtube.com/watch?v=ytEeeJfT1s4
lets conquer the world. Makkuasa
find me in the instagram
ig: alim_mursyid
Rest in peace om...
BalasHapusI haven't met you but I can feel how amazing you are...